Selasa, 18 September 2007

Planning dan Visualisasi

Masih seputar planning. Tampaknya aku belum bosan dengan masalah yang satu ini. Yup, memang makin tertarik dengan masalah planning ini. Aku masih ingin mengetahui lebih jauh lagi mengenai planning ini. Sepertinya planning adalah hal yang cukup penting untuk dipelajari.

Jika pada artikel sebelumnya, aku yang sedang frustasi dan pusing dengan masalah planning ini, dan bingung untuk memilih keputusan mana yang ingin aku ambil antara terus berusaha membuat planning dan menjalani semua yang sudah dijadwalkan, atau menjalani saja apa adanya.

Masih berhubungan dengan artikel yang aku baca sebelumnya, artikel yang khusus membahas mengenai planning ini, bukan hanya memberikan cara untuk mengambil keputusan apakah ingin terus mencoba membuat planning dan mengikuti jadwal, atau menghentikan kebiasaan tersebut.

Artikel yang aku baca tersebut, juga memberikan beberapa permasalahan yang sering ditemui mengenai betapa sulitnya membiasakan diri membuat planning dan mengikuti jadwal rencana yang sudah dibuat. Memang susah untuk tetap sejalan dengan jadwal yang sudah ditentukan dalam planning. Tapi planning itu sendiri tidak akan banyak berarti jika tidak dijadikan sebuah kebiasaan.

Lalu apa pentingnya membuat planning? Menurut sang penulis, ide yang ingin didapat dari kebiasaan membuat planning adalah, untuk mempertajam keputusan-keputusan yang diambil saat ini yang akan menjadi kunci dari hasil kegiatan membuat planning.

Lalu apa keuntungan yang didapat dari sebuah planning? Yaeto, agar kita bisa dengan cepat mendapatkan kembali gambaran dari masa yang akan datang, kapanpun kita membutuhkannya, hanya dengan cara, membaca kembali rencana dan jadwal kegiatan yang sudah disusun. Lalu...

Apa hubungan planning dengan visualisasi?

Planning adalah sarana untuk memvisualisasikan, bukan sebaliknya. Planning membuatmu bisa membayangankan, atau membuat model bentuk dari masa yang akan datang. Dan, dengan membuat perencanaan, berarti akan membuat mu menjadi lebih konsisten untuk mempertahankan model masa depan yang sudah kamu buat sebelumnya.

Dalam beberapa tingkatan, setiap rencana tidaklah akurat, itu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Dan masa depan adalah murni sebuah pembentukan secara mental – sebuah ilusi – karena kita tidak sedang berada di masa depan, kita sedang berada di masa kini.

Jadi, planning dan visualisasi tidak membentuk masa depan. Yang bisa dilakukannya hanyalah memberikan effek pada masa kini.

Akan tetapi (however bahasa inggrisnya, hehe), dengan terus menggunakan gambaran yang konsisten dan sama, dari sebuah model masa yang akan datang saat kamu ingin mengambil suatu keputusan hari demi hari, kamu akan mulai membuat sebuah momentum atau pergerakan, dan pada akhirnya kamu akan mencapai tujuan mu.

Em... jade begeto ya. Aku jadi sedikit mengerti sekarang. Contohnya begini, misalnya aku ingin mempunyai bisnis online di internet. Lalu aku membuat sebuah perencanaan tentang lankah-langkah yang harus aku lakukan untuk memulai dan membangun sebuah bisnis online di internet.

Saat aku membuat perencanaan tersebut, aku membayangkan bagaimana diriku dimasa yang akan datang. Lalu aku menyusun sebuah rencana. Aku menyusun rencana untuk mencari tahu langkah-langkah apa saja yang harus aku lakukan.

Aku juga mendata apa-apa saja kemampuan dan sarana yang sudah, belum dan harus aku miliki agar aku bisa melakukan apa yang sudah aku rencanakan tersebut. Aku membuat daftar yang berisi...

  • Sarana-sarana yang aku butuhkan, misalnya situs, materi untuk content, content, partner atau program afiiliasi, traffik, dan income.
  • Kemampuan yang sudah aku miliki saat ini. Apakah kemampuan saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dari bisnis yang ingin dimulai dan dijalankan. Jika belum, kemampuan apa lagi yang dibutuhkan.
  • Sarana yang sudah aku punyai. Ini untuk mengetahui sarana apalagi yang harus dipersiapkan.
  • Hal-hal yang harus aku kerjakan untuk memenuhi kebutuhan akan kemampuan dan sarana yang diperlukan.
  • Tempat-tempat yang mempunyai kemungkinan bisa menyediakan apa yang aku butuhkan.
  • Dan seterusnya...

Dengan menuliskan atau mendokumentasikan semua rencana ini, aku bisa dengan mudah melihat kembali visi atau gambaran dari kegiatan yang harus aku kerjakan dimasa yang akan datang.

Jadi, setiap kali aku merasa bingung dan kehilangan arah, aku bisa melihat kembali dokumentasi rencana yang sudah aku buat sebelumnya, dengan begitu aku bisa kembali konsisten pada rencana awal.

Jika, aku terus melakukan ini, jika aku konsisten dengan apa yang aku lakukan, tidak mustahil jika dimasa depan, bayangan yang sudah aku buat saat ini akan menjadi kenyataan. Begitu kira-kira pengertian yang aku dapat sejauh ini. Bagaimana menurut lo? Apa memvisualisakan dan mendokumentasikan seperti ini ada manfaatnya?

Tidak ada komentar:

Google