Ini juga hal yang sering menjadi perdebatan diantara para blogger. Ada yang mengatakan bahwa posting yang baik adalah posting yang pendek tapi sering. Ada juga yang mempunyai pendapat bahwa posting yang panjang itu lebih baik, sekalipun frekuensinya lebih jarang.
Aku tidak tahu secara pasti, mana yang benar dan mana yang sedikit tidak benar. Jika Steve lebih memilih untuk membuat posting yang panjang dan melelahkan untuk dibaca. Itu karena dia mempunyai alasan yang kuat.
Dia ingin pembaca benar-benar mendapatkan semua yang ingin dia sampaikan. Dia ingin saat pembaca selesai membaca postingannya, pembaca tersebut benar-benar mendapatkan apa yang dia inginkan.
Tapi, itu mungkin memang cocok dengan tema blognya. Blog yang dibuatnya mempunyai tema pengembangan diri. Dan pengembangan diri tidak bisa dilakukan dengan cara terburu-buru. Orang yang ingin mengembangkan dirinya, harus mempunyai kesabaran dan kesadaran yang cukup.
Hingga wajar jika artikel yang dibuatnya seringkali sangat panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membacanya. Karena topik yang diceritakannya tersebut bukanlah topik yang mudah untuk dijelaskan. Dia harus menjelaskan secara jelas apa maksud dari tulisannya.
Tapi, bagaimana dengan topik yang lain? Apakah topik lain juga bisa menggunakan teknik yang digunakan oleh Steve? Apakah blogger yang mempunyai topik berbeda juga harus membuat halaman yang panjang?
Aku rasa ini hanya masalah selera dan bagaimana cara kita menyampaikannya. Tidak masalah berapa panjang halaman yang kita buat. Jika memang topik yang kita buat membutuhkan halaman yang panjang, maka lakukanlah. Tapi jika bisa lebih pendek, mengapa harus memanjangkannya.
Panjang atau pendek sebuah artikel bukanlah ukuran yang sebenarnya. Tapi banyak faktor lain yang juga memberikan pengaruh. Kita memang terkadang takut untuk membuat artikel yang terlalu panjang. Karena menurut kita itu bisa membuat pembaca merasa bosan.
Tapi, artikel yang terlalu pendek juga mungkin membuat kita tidak bisa menyampaikan pesan secara keseluruhan. Ini suatu dilema yang sangat membingungkan.
Tapi aku mempunyai pendapat bahwa lagi-lagi ini masalah keseimbangan. Sesuatu yang berlebihan, sekalipun itu dimaksudkan dengan tujuan yang baik, akan memberi efek yang tidak baik. Lebih baik pilih yang sedang-sedang saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar