Kamis, 20 September 2007

Komentar-komentar Yang Merusak

Salah satu strategi untuk membangun traffik dan link untuk blog adalah dengan cara membuat komentar di blog lain. Ini adalah salah satu teknik yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh para blogger untuk membangun traffik, link, dan sekaligus menjalin hubungan dengan sesama blogger.

Tanyakan pada blogger-blogger ternama, teknik apa yang bisa digunakan untuk membangun traffik dan link, aku yakin, sebagian besar mereka akan mengatakan bahwa ”buat komentar” di blog lain. Selain mudah, murah, teknik ini juga cukup efektif. Tidak mengherankan jika banyak blogger yang menyukai teknik dan strategi ini.

Namun, kita juga tidak ingin apa yang pernah kita lakukan dalam usaha kita untuk membangun traffik dan link malah bisa merusak reputasi dan kredibilitas kita dimata orang lain. Kita juga harus berhati-hati agar tidak sampai tergoda dan terjebak untuk melakukan beberapa kesalahan yang akhirnya akan kita sesali.

Beberapa hari yang lalu aku membaca tulisan Darren dari ProBlogger.net yang mengulas masalah ini. Dia memberikan 10 macam jenis komentar yang bisa merusak reputasi yang ingin kita bangun. Kesalahan ini sangat mungkin akan kita lakukan. Mungkin karena kita terlalu bersemangat dalam usaha untuk membangun link dan traffik. Hingga secara sadar atau tidak kita terjebak dan melakukan hal yang bisa merugikan, bukan hanya diri sendiri, tapi juga orang lain. Jika itu terjadi, maka bukan traffik, link, dan nama baik yang akan didapat. Melainkan kerusakan yang sangat tidak kita harapkan, yaitu rusaknya reputasi. Karena akan sangat sulit untuk memperbaikinya.

Apa saja kesalahan dan kelakuan tidak menyenangkan yang berhubungan dengan komentar ini. Berikut ini sepuluh macam kelakukan yang sering dilakukan oleh para blogger dalam hal membuat komentar di blognya si D’. Kesimpulan yang didapatnya ini adalah hasil dari pengamatan yang dilakukannya atas blogger-blogger yang sering membuat dan meninggalkan komentar di blog-nya.

Menggunakan Signature yang berlebihan – Meninggalkan 2 atau lebih link yang tidak berhubungan dengan topik yang sedang didiskusikan bukan hanya tidak akan ada gunanya, tapi itu juga mungkin akan membuat orang lain menjadi jengkel dan akan merusak reputasi kita sendiri.

Berlebihan dalam melink ke artikel sendiri – Menempatkan link di dalam posting yang merujuk pada halaman sebelumnya atau pada tulisan yang dibuat orang lain, bisa memberikan nilai tambah pada topik yang sedang dibicarakan. Tapi apa yang akan terjadi jika kita meninggalkan banyak link tanpa mengatakan apapun, terlebih jika link-link tersebut tidak berhubungan dengan hal yang sedang didiskusikan.

Kuantitas tanpa kualitas – Beberapa komentator banyak yang melakukan hal ini. Ini terjadi mungkin karena kita terlalu ingin menarik perhatian, hingga kita meninggalkan komentar yang panjang tapi tidak memberikan hal yang bermanfaat bagi pengunjung lain. Ini bukan hanya akan merusak reputasi, tapi juga akan menyebabkan kita bisa di cap sebagai comment spam.

Komentar dulu baru membaca – Ini juga mungkin sering kita lakukan, saat kita melihat suatu judul, kemudian membaca beberapa baris pada paragraph awal, dan karena keinginan untuk segera berkomentar sudah tidak terbendung, akhirnya kita membuat komentar tanpa terlebih dulu menyelesaikan membaca keseluruhan artikel, dan mencoba untuk memahami maksud dari artikel tersebut. Apa yang kemudian akan terjadi sesaat setelah kita menyadari, bahwa kita telah menulis komentar yang akan membuat kita tampak seperti orang bodoh, karena mengatakan sesuatu yang konyol?
Kita memang bisa saja memperbaikinya dengan cara membuat komentar susulan. Tapi komentar kita yang sebelumnya masih tetap akan terlihat oleh orang lain, apakah itu bisa dihilangkan? Untuk membuang komentar kita yang tolol di blog orang lain bukanlah perkara yang mudah. Komentar tersebut akan terus terlihat selama berbulan-bulan bahkan lebih. Karena itu berpikirlah sebelum membuat komentar, pastikan kita memahami sepenuhnya apa yang sedang didiskusikan. Ini artinya, yaitu dengan cara membaca keseluruhan artikel tersebut dan memahami maksud dari si penulis.

Bersifat menyerang – Salah satu fungsi dari blog adalah sebagai media untuk berdiskusi, berdebat adalah hal yang biasa dalam berdiskusi. Dan sudah menjadi haluri yang umum, saat berdebat, kita akan mudah terpancing untuk menyerang lawan bicara saat kita sangat tidak setuju dengan pendapatnya.

Saat kita terpancing untuk membuat komentar yang bersifat menyerang, apa yang terjadi setelah orang lain membacanya dan menjadi emosi? Ini bisa membuat orang tersebut balik menyerang, hingga akhirnya yang terjadi adalah peperangan antar pribadi, bukan lagi memperdebatkan mengenai topik yang sedang didiskusikan.
Lalu siapa yang akan tampil menjadi pemenang? Seringkali keduanya yang akan kalah. Ini bisa menyebabkan rusaknya reputasi dan kredibilitas keduanya.

Anonymous kritikus – Jika kita ingin mengkritik dengan tujuan untuk membuat perbaikan, bukankah akan lebih baik jika kita bisa lebih sedikit bertanggung jawab. Memang ada blogger-blogger yang tidak sanggup dan tidak mau dikritik. Tapi banyak juga yang malah sangat mengharapkan kirtik, dan menghargai para kritikus yang bertanggung jawab.

Beri mereka kesempatan untuk berterima kasih pada para kritikus yang telah berjuang untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Anonymous kritikus biasanya gampang di cap sebagai orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan apa yang dikatakannya. Jadi, apa manfaat yang bisa diberikan dari kritik yang kita buat jika orang menilai bahwa kita tidak berani mempertanggung jawabkan pendapat yang kita kemukakan?

Komentar pertama begitu menggoda – Kita tahu bahwa teknik ini sangat jitu digunakan untuk memancing perhatian. Dan akhirnya kita mudah untuk terjebak membuat komentar yang tidak bermutu karena terdorong untuk selalu menjadi yang pertama. Dan jika itu yang terjadi, kemungkinannya adalah, bukan hanya pemilik blog yang akan menjadi tidak senang, tapi juga pengunjung lain yang mungkin akan menganggap kita adalah orang yang bodoh dan tidak berwawasan, karena selalu membuat komentar yang tidak ada nilainya.

Mendominasi – Seringkali, karena kita terlalu fanatik dengan suatu blog atau seorang blogger, maka kita terkadang menjadi lupa bahwa blog tersebut adalah milik orang lain. Saat seorang pengunjung lain memberikan komentarnya, kita tidak dapat menahan tangan yang gatal untuk segera memberikan respon. Mungkin komentar yang kita berikan memang adalah komentar yang bermutu, karena kita memang tahu apa yang kita bicarakan. Namun, saat itu menjadi berlebihan, banyak orang yang akan menjadi kesal. Dan itu bisa menimbulkan kesan yang negatif.

Menggunakan keyword dan bukan nama asli – Strategi ini biasanya kita gunakan untuk meningkatkan keyword andalan kita di search engine. Hingga saat kita membuat komentar di blog lain, kita menggunakan keyword sebagai signature dan bukan nama asli. Teknik ini mungkin memang bisa sedikit membantu saat blog tersebut tidak menggunakan no-follow tags, juga untuk mengkomunikasikan tentang apa blog kita sebenarnya kepada orang lain. Ini kita lakukan dengan tujuan untuk memperkuat merek dagang kita di pasaran. Ada beberapa pendapat berbeda mengenai hal ini. Ada blogger yang bisa memaklumi dan tidak mempersoalkan ini.
Namun ada juga yang lebih menghargai orang yang meninggalkan nama mereka sebenarnya di komentar, bukan keyword untuk blog mereka. Dia mungkin lebih suka berhubungan dengan orang yang menggunakan nama seperti Udin, Sara, Yanti, Uut, dari pada yang menggunakan Bisnis Online, Bisnis Internet, Belajar blogging, etc. Dengan begitu, maka kemungkinan kita akan lebih mudah untuk menjalin hubungan dengan blogger tersebut.

Tidak menambah nilai – Ini berhubungan dengan semua point lainnya. Setiap komentar yang kita buat berpotensi untuk memberikan manfaat atau mudarat bagi blog dan diri kita. Saat kita membuat komentar yang bermanfaat dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, berarti kita telah memberikan nilai tambah bagi blog dan diri sendiri, misalnya, memperluas komunitas blogging kita, dan sekaligus meningkatkan reputasi sebagai orang yang berwawasan dan berpengetahuan. Sebaliknya, untuk setiap komentar kita yang tidak memberikan manfaat serta merugikan orang lain, akan mengurangi nilai dan merusak reputasi kita sendiri.

Itulah beberapa jenis kesalahan yang berhubungan dengan cara berkomentar. Membuat sebuah komentar sepertinya bukanlah hal yang terlalu penting untuk diperhatikan. Itu betul. Kita mudah sekali melupakan komentar-komentar yang pernah kita buat di tempat orang lain. Tapi kita juga harus ingat bahwa, selama halaman tersebut masih ada, berarti akan selalu ada kesempatan orang lain untuk melihat dan membaca serta menilai komentar yang kita buat.
Setiap komentar yang penah kita buat, ibarat track record yang bisa menambah atau merusak reputasi. Jika kita mempunyai tujuan jangka panjang, tentu kita tidak ingin merusak reputasi yang sudah dengan susah payah kita bangun. Bagaimana? Setuju? No Comment?

Tidak ada komentar:

Google